• Jelajahi

    Copyright © Kaliandapost
    Best Viral Premium Blogger Templates

    BNPB: Operasi modifikasi cuaca 2025 berbasis analisis

    Redaksi
    Last Updated 2025-01-13T04:44:17Z

    Pesawat Britten Norman BN2T PK-WMN bersiap lepas landas untuk operasi modifikasi cuaca di Bandara Budiarto, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (16/12/2024). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/foc.)

    Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan operasi modifikasi cuaca tahun ini dilakukan berdasarkan analisa ataupun kajian komprehensif sehingga tepat sasaran mengendalikan hujan dan memperkecil potensi bencana di daerah.

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis, mengatakan sejauh ini operasi modifikasi cuaca dengan cara menaburkan garam ke awan penghujan potensial menggunakan pesawat udara masih cukup efektif dalam mengendalikan intensitas hujan.

    Aktivitas operasi modifikasi cuaca yang dilakukan pada bulan Desember 2024-Januari 2025 di Pulau Jawa menjadi salah satu contoh kegiatan tersebut efektif mengurangi intensitas hujan dan memperkecil potensi bencana hidrometeorologi.

    BNPB menilai intensitas hujan seperti di Jawa Tengah meliputi Jepara, Pati, Demak, Semarang dan Jawa Barat meliputi Kabupaten Sukabumi, Cianjur dan sekitarnya berkurang sekitar 60-70 persen per hari setelah operasi modifikasi cuaca itu.

    “Mitigasi bencana hidrometeorologi akan dilakukan dari hulu yakni mengendalikan hujan dengan operasi modifikasi cuaca dan hilir menyiapkan masyarakat dan pemerintah daerahnya termasuk tahun ini menyusul potensi hujan masih berlanjut karena fenomena La Nina,” kata dia.

    Namun, di balik keberhasilan tersebut diketahui anggaran yang dikeluarkan pemerintah tidak sedikit. BNPB mencatat sepanjang 2024 pemerintah menghabiskan alokasi anggaran lebih dari Rp204,9 miliar untuk 746 sortie penerbangan pesawat dan ratusan ton garam dalam operasi modifikasi cuaca di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Papua.

    Merujuk data tersebut, katanya, dibutuhkan analisis dan kekompakan dari kementerian dan lembaga teknis dalam pelaksanaan operasi modifikasi cuaca dalam rangka memperkecil potensi bencana hidrometorologi banjir dan tahan longsor pada tahun ini.

    BNPB sebagai pengendali operasi modifikasi cuaca yang merujuk pada analisa potensi peningkatan hujan yang tinggi atau faktor regional yang bisa meningkatkan potensi terjadinya banjir dan tanah longsor dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan kemudian dalam pelaksanaannya melibatkan TNI Angkatan Udara.

    “Hulu dan hilirnya kita atasi dengan baik dan seksama,” kata dia.

    Komentar

    Tampilkan

    • BNPB: Operasi modifikasi cuaca 2025 berbasis analisis

    Terkini